Model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) menambahkan dimensi kegembiraan dari penggunaan permainan. |
Baca juga: Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
Pelaksanaan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dimulai dari kegiatan guru dalam memberikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya diadakan turnamen, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Berikut langkah-langkah model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) modifikasi dari Robert E. Slavin (2008).
1. Persiapan
Guru mempersiapkan media pembelajaran dan bahan yang akan disampaikan beserta Lembar Kerja Kelompok (LKK), melaksanakan tanya jawab mengenai pengetahuan awal bahan yang akan dipelajari. Kemudian guru mempersiapkan alat-alat untuk permainan, yaitu: kartu permainan yang dilengkapi nomor, skor, dan pertanyaan mengenai materi.
2. Presentasi Kelas
Pada awal pembelajaran guru memberikan bahan dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran pribadi atau dengan ceramah, dan diskusi yang dipimpin guru. Disamping itu, guru juga memberikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memperlihatkan motivasi. Pada ketika penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami bahan yang disampaikan guru, sebab akan membantu siswa bekerja lebih baik pada ketika kerja kelompok dan pada ketika game (turnamen) sebab skor game akan menentukan skor kelompok.
3. Belajar Kelompok (Tim)
Pada ketika pembelajaran, fungsi kelompok ialah untuk lebih mendalami bahan bersama sobat kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok biar bekerja dengan baik dan optimal pada ketika game (turnamen). Setelah guru menginformasikan bahan dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan memakai hasil lembar kerja kelompok. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan duduk masalah bersama, saling memperlihatkan balasan dan mengoreksi bila ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab. Penataan ruang kelas diatur sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran sanggup berlangsung dengan baik.
4. Permainan/Pertandingan (Game/Turnamen)
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 hingga 6 orang peserta, dan diusahakan biar tidak ada akseptor yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap akseptor memiliki kemampuan yang homogen (sama).
Permainan ini diawali dengan memberitahukan hukum permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan hukum sebagai berikut.
Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara berdikari oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditangapi oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci balasan dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memperlihatkan balasan benar.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya hingga semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam biar setiap akseptor dalam satu meja turnamen sanggup berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. Di sini permainan sanggup dilakukan berkali-kali dengan syarat bahwa setiap akseptor harus memiliki kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal.
Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, dihentikan ikut menjawab atau memperlihatkan balasan pada akseptor lain. Setelah semua kartu final terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh menurut tabel yang telah disediakan.
Kemudian setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua kelompok. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, lalu menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh kelompoknya.
5. Rekognisi Tim (Penghargaan Tim)
Sebelum memperlihatkan penghargaan kelompok ialah terlebih dahulu hitung rerata skor kelompok. Untuk menentukan rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok dibagi dengan dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh.
Advertisement