Info Terbaru 2022

Guru Kini Pilih Ceramah Padahal Banyak Metode

Guru Kini Pilih Ceramah Padahal Banyak Metode
Guru Kini Pilih Ceramah Padahal Banyak Metode
Guru Sekarang Pilih Ceramah Padahal Banyak Metode Guru Sekarang Pilih Ceramah Padahal Banyak Metode
Guru kini itu terlalu menikmati cara mengajar dengan metode ceramah padahal banyak metode lain.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan akan menerapkan pendidikan aksara di seluruh Indonesia. Guru dibutuhkan bisa menerapkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi. Tujuannya untuk membangun aksara siswa didik.

"Guru kini itu terlalu menikmati cara mengajar dengan metode ceramah padahal banyak metode lain yang bisa dipakai," kata Mendikbud, dalam siaran persnya, Senin (7/11/2016)

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mencontohkan, contohnya dengan metode role model maupun role playing. Untuk memperkuat aksara siswa guru bisa mencontohkan simulasi dagang atau perbankan.

"Di situ nanti siswa ada yang jadi manager, ada yang jadi peminjam uang. Makara secara automatis mereka berguru cara matematika dengan menghitung uang, ada pendidikan kejujuran, kecermatan dan berani mengambil resiko, itulah yang dimaksud pendidikan karakter," ujarnya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu juga mengatakan, Lembar Kerja Siswa (LKS) akan dihapuskan alasannya ialah tidak banyak memperlihatkan nilai tambah bagi siswa. Selain itu, siswa juga tidak akan banyak dibebani oleh pekerjaan rumah (PR).

Baca juga: Hasil Penelitian Menyebutkan Anak SD Tak Perlu PR

"Karena setiap murid mempunyai kemampuan berkembang sendiri-sendiri, itu tidak bisa disama ratakan dengan LKS," kata Muhadjir.
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90